Adambeane Industries – Membahas mengenai Kota Tua Damaskus tidak lepas dari konflik berkepanjangan yang melanda. Ibu kota Suriah ini menyimpan pesona dan warisan sejarah yang menarik untuk dijelajahi. Tempat ini dulunya dikenal sebagai surga Mediterania, kota tua yang legendaris ini mempunyai banyak bangunan bersejarah. Meskipun beberapa arsitektur kuno di Suriah telah hancur karena perang, tetapi Suriah massih banyak menyimpan peninggalan sejarah. Embargo dari negara-negara asing pun mempengaruhi perekonomian di negara ini. hampir semua kendaraan di kota ini sudah terbilang ketinggalan zaman berlalu-lalang di kota.
Faktor itu disebabkan banyak negara memutuskan kerja sama impor dan ekspor dengan Suriah. Pada 2015 silam, kelompok teroris ektremis islam “ISIS” berhasil menguasai hampir 10% wilayah di Suriah termasuk Damaskus. Konflik yang terjadi di Suriah menjadikan beberapa wilayah di negara ini berbahaya untuk dikunjungi. Meskipun dampak konflik yang sedang berlangsung signifikan pada sektor pariwisata, masih ada beberapa tempat menarik yang patut dibahas.
Kota Tua Damaskus terletak di barat daya Suriah,berbatasan dengan negara-negara Arab lainnya, yaitu Lebanon di timur, Israel di barat daya, dan Yordania di selatan. Kota Tua Damaskus kaya akan sejarah, terutama dalam perkembangan Islam. Terdapat banyak tempat indah yang mengandung nilai historis. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas keindahan serta sejarah Kota Tua Damaskus.
Sejarah Singkat Kota Tua Damaskus
Kota Tua Damaskus dikenal sebagai kota kuno. Namun, waktu pasti ketika oasis ini pertama kali dihuni masih belum jelas. Penggalian yang dilakukan pada tahun 1950 menunjukkan bahwa pusat kota ini sudah ada sejak milenium ke-4 SM. Lokasinya ada di Tall al-Ṣālḥiyyah, yang terletak di tenggara Damaskus. Tembikar dari milenium ke-3 SM juga ditemukan di Kota Tua. Penyebutan “Damaski” tercatat pada lempengan tanah liat di Ebla (sekarang Tall Mardīkh) dari periode yang sama.
Pada milenium pertama sebelum Masehi, Kota Tua Damaskus menjadi ibu kota kerajaan Aram, sejarahnya dikenal melalui referensi dalam Alkitab dan catatan Asyur. Salah satu bukti penting dari periode ini adalah orthostat basal (lempengan batu) yang menggambarkan sphinx bersayap. Bukti ini ditemukan dalam penggalian di Masjid Agung. Orang Aram meninggalkan warisan berupa sistem kanal dan nama-nama tempat di dalam serta sekitar kota. Sebelum kedatangan Islam, Bahasa Aram menjadi bahasa yang umum digunakan di kawasan Levant. Sebelum Masehi, selama abad-abad berikutnya, Damaskus berada di bawah kekuasaan penjajah asing. Damaskus jatuh ke tangan penjajah asing. Kota ini pernah berada di bawah kekuasaan Romawi pada abad ke-1, Yunani pada abad ke-4, Persia pada abad ke-6 dan Asyur pada abad ke-8
Kota Tua Damaskus yang merupakan kota legendaris dan tertua di dunia, menawarkan pengalaman wisata yang kaya akan sejarah dan budaya. Berikut beberapa destinasi wisata Kota Tua Damaskus yang bisa kamu kunjingi:
1. Masjid Umayyah
Masjid Umayyah di Kota Tua Damaskus, Suriah, adalah salah satu masjid tertua dan terbesar di dunia. Sebelum digunakan sebagai masjid, bangunan ini adalah tempat pemujaan Bangsa Yunani. Kemudian, bangunan ini berubah menjadi gereja dan tempat penyembahan Dewa Jupiter. Sebagai tempat suci keempat dalam Islam, Masjid Bani Umayyah memiliki makna penting bagi umat Muslim. Yang merupakan peninggalan Dinasti Umayyah pada masa khalifah Al Walid Abdul Malik.
Masjid Umayyah yang megah terletak di pusat Kota Damaskus, Suriah, dan merupakan salah satu tempat ibadah umat Islam tertua di dunia. Masjid ini, yang kini dikenal sebagai Masjid Umayyah, dibangun oleh Khalifah Umayyah al-Walid I antara tahun 705 hingga 715 M. Seni arsitektur Masjid Umayyah telah berdampak signifikan pada desain masjid di berbagai belahan dunia. Dari sinilah, arsitektur Islam mulai mengenal elemen seperti lengkungan, menara segi empat, dan maksurah.
Tembok yang mengelilingi masjid ini memiliki ketinggian lebih dari 15 meter. Bangunan ini memiliki tiga menara, tiga kubah, dan empat pintu mihrab. Kubah-kubah di Masjid Bani Umayyah masing-masing diberikan nama tertentu. Kubah Aisyah adalah nama untuk kubah terbesar yang terletak di sebelah barat. Kubah di sebelah timur bernama Kubah Zainal Abidin. Tembok masjid berhiaskan mosaik, permata, dan gapura.
Sebelum menjadi masjid, bangunan ini adalah Gereja Saint John Baptist, Basilika Yohanes. Interior gereja dikerjakan oleh seniman Yunani dan Konstantinopel. Hingga saat ini, di dalam Masjid Umayyah, terdapat sisa-sisa gereja, seperti sumur untuk pembaptisan bayi. Sebelum menjadi gereja, bangunan ini adalah tempat pemujaan Bangsa Yunani yang dibangun tahun seribu sebelum Masehi.
2. Museum Nasional Kota Tua Damaskus
Museum ini terletak di jantung Kota Tua Damaskus, menjadi museum terbesar sekaligus museum nasional di negara ini. Tempat ini mencakup seluruh sejarah suriah selama lebih dari 11 milenium. Di sini kamu bisa melihat berbagai artefak, relik, dan penemuan besar yang penting. Dikenal sebagai lembaga warisan budaya tertua di Suriah, museum ini didirikan pada tahun 1919. Yang menjadi sorotan di museum ini adalah, sinagoge Dura-Europos. Yaitu sebuah sinagoge yang di bangun ulang pada 245 Masehi, yang dipindah sepotong demi sepotong ke Damaskus pada tahun 1930-an. Yang membuatnya terkenal adalah lukisan dinding dan fresko yang hidup dan terawat baik. Juga terdapat patung dan tekstil dewi kemenangan Yunani dari selatan Suriah dan wilayah Palmyra.
Museum ini sempat ditutup sementara pada tahun 2012 selama perang saudara Suriah, merupakan upaya untuk melindungi artefak yang ada di dalamnya. Pemerintah Suriah segera membongkar dan menyembunyikan lebih dari 300.000 artefak di lokasi rahasia demi melindungi warisan budaya dari ancaman penjarahan. Lalu setelah 6 tahun kemudian tempat bersejarah di Kota Tua Damaskus in kembali dibuka tepatnya pada 29 Oktober 2018.
3. Gunung Qasiun
Tempat ini juga tidak kalah menarik, pada dasarnya tempat ini adalah bukit di wilayah Kota Tua Damaskus. Di sini anda bisa menikmati indahnya Kota Tua Damaskus dari atas bukit. Tempat ini memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi, khususnya pada sejarah islam. Gunung Qasiun diyakini sebagai tempat makam nya sejumlah nabi, termasuk Nabi Adam as.
Diduga tempat ini menjadi tempat pembunuhan Habil oleh Qabil, yaitu anak Nabi Adam as. Terdapat satu gua yang bernama Magharat ad-Dam yang berarti gua darah. Nama ini diambil dari peristiwa pembunuhan Habil oleh Qabil, yang mencerminkan penyesalan Habil atas tindakannya terhadap saudaranya.
Gunung ini bisa ditemukan di sebelah kanan jalan ketika perjalanan dari Kota Tua Damaskus ke Balaudan dan Zabdani. Di tempat ini menjadi tempat pendidikan bagi para ahli zuhud dan pada ahli ibadah. Gunung ini juga menjadi tempat menenangkan diri bagi kamu sedang merasakan kegalauan dan kegundahan.
4. Makam Saladin
Tentunya sudah banyak orang yang mengenal sosok Saladin atau Salahuddin Al-Ayubbi, pemimpin sekaligus sultan Dinasti Ayubbiyah ini terkenal berperang melawan Tentara Salib. Saladin berhasil memukul mundur Tentara Salib di Hattin dan menaklukkan Kota Suci Yerusalem. Serta menyatukan kekuatan islam dari wilayah Mesir hingga Levant. Nama Saladin pun tentunya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kota Tua Damaskus sampai sekarang. Letak makam ini bersebelahan dengan Masjid Umayyah, disini anda bisa melakukan wisata religi dan mendalami nilai-nilai sejarah.
Iklim Dan Karakter Kota Tua Damaskus
Kota Tua Damaskus mempunyai pesona pohon poplar dan pohon aspen yang tumbuh di aliran sungai. Juga dikelilingi oleh kebun kacang, buah-buahan, kebun zaitun, dan kebun sayur. Kota ini berada di Levant dan sekitarnya, yaitu Timur Tengah yang terkenal gersang dan panas, tapi tidak dengan kota ini, Damaskus mempunya suasana mirip seperti eropa. Ada sebuah kisah populer tentang perjalanan sang nabi besar Muhammad ke Suriah. Diceritakan bahwa , setelah melihat Kota Tua Damaskus yang subur dan hijau, ia menolak untuk masuk. Karena terkagum melihat keindahan kota ini, sang nabi besar menyebut Damaskus sebagai surga.
Damaskus mempunyai iklim Mediterania yang memiliki 5 musim yaitu, musim panas, musim hujan, musim dingin, musim semi dan musim gugur. Kota ini cocok menjadi destinasi wisata baru karena keindahan serta nilai-nilai sejarahnya. Terlepas dari konflik yang terjadi di Suriah, kota ini tetap masuk kedalam destinasi wisata sejarah karena menyimpan banyak pesona yang ditawarkan.